Peran masyarakat dalam penanganan insiden laut di Indonesia sangatlah penting. Tanpa keterlibatan aktif dari masyarakat, penanganan insiden laut seperti kecelakaan kapal atau pencemaran laut akan sulit dilakukan dengan efektif.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Henri Subagiyo, “Masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam melindungi laut kita. Mereka adalah mata dan telinga yang dapat memberikan informasi penting kepada pihak berwenang dalam penanganan insiden laut.”
Hal ini sejalan dengan pernyataan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsya Gustami, yang menyatakan bahwa “Keterlibatan masyarakat dalam aksi pencarian dan penyelamatan sangat membantu dalam mempercepat proses penanganan insiden laut.”
Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam menjaga kebersihan dan keselamatan laut. Banyak kasus pencemaran laut yang terjadi akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebanyak 70% sampah laut berasal dari daratan, yang sebagian besar disebabkan oleh perilaku masyarakat yang sembrono dalam membuang sampah. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan laut perlu terus dilakukan.
Dalam upaya menekan angka insiden laut, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam mengawasi kegiatan pelayaran di perairan Indonesia. Melalui program Jaga Laut, masyarakat diajak untuk aktif melaporkan kegiatan illegal fishing atau kapal asing yang mencurigakan kepada pihak berwenang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran masyarakat dalam penanganan insiden laut di Indonesia sangatlah vital. Dengan kesadaran dan keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat, kita dapat menjaga kelestarian laut Indonesia untuk generasi mendatang.